Injeksi beton ini adalah salah satu metode Perbaikan Beton yang dilakukan untuk menangani kebocoran pada sebuah bak penampungan air limbah, dalam kasus ini pekerjaan dilakukan pada Waste Treatment Plant sebuah Pabrik perakitan kendaraan bermotor di wilayah Tambun Bekasi – Jawa Barat.
Kasus yang terjadi adalah terdapat banyak kebocoran dari dalam bak penampungan limbah sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan pencemaran lingkungan, maka dibutuhkan pekerjaan perbaikan agar hal tersebut tidak terjadi.
Dalam sesi survey kami menemukan kondisi WTP sebagai berikut :
- Waste Treatment Plant menggunakan lapisan waterproofing membrane bakar yang tidak disarankan untuk standing water terlebih untuk penampungan limbah yang mengandung asam.
- Lapisan Membrane bakar sebagai lapisan waterproofing mengalami getas dan sudah tidak memiliki sifat flexibilitas dan kedap air.
- Beton pada WTP terdapat banyak jejak perbaikan sebelumnya dengan karakteristik metode penambalan pada beton.
- Check kondisi beton dilakukan dengan cara dibobok, dan ditemukan bahwa kondisi beton memiliki banyak rongga dan cenderung keropos.
Berikut gambar data tersebut ;
Perbaikan kebocoran pada WTP ini adalah sebuah keharusan, namun sebelum masuk pada materi perbaikan akan kami bedah apa yang terjadi pada struktur WTP ini dalam kacamata waterproof system.
Water tight concrete (beton kedap air) sebaiknya menjadi perhatian pada setiap perencanaan pembangunan struktur penampungan air, misal Waste Treatment Plant (seperti diatas), Watertank / Ground Water Tank, Waterpond / Fish Pond, Pool / Kolam Renang, Struktur Basement dan lainnya yang berhubungan dengan genangan air, baik genangan dengan tujuan ataupun menghadang air tanah, maka dari itu dalam perencanaan tersebut perlu mengikut sertakan pengadaan dan pekerjaan Waterproofing Integral dan Waterstop PVC (baca pula :Waterstop PVC Mencegah Bocor Pada Sambungan Beton ) atau Waterstop Swellable pada setiap Construction Joint dan selanjutnya diberikan lapisan waterproofing yang sifat daya rekatnya lebih kuat ketika digunakan pada kondisi standing water / air menggenang sehingga tujuan beton kedap air dapat tercapai.
Pada WTP yang pada umumnya menampung air yang mengandung asam atau basa dengan kandungan tertentu diperlukan lapisan waterproofing yang tahan terhadap asam atau basa dengan kata lain tidak semua jenis lapisan waterproofing dapat digunakan pada struktur ini.
Beton kedap air, secara struktur pun sangat penting karena apabila terjadi penetrasi air kedalam beton dapat mengakibatkan korosif pada system tulangan dan dalam rentang waktu tertentu (tergantung kandungan asam dan basa pada air) dapat mengakibatkan kekuatan besi pada tulangan akan berkurang dan resiko terburuk adalah menimbulkan sebuah kegagalan struktur.
Kembali ke kasus diatas, lalu bagaimana menangani kasus seperti tersebut diatas ??
- Beton keropos harus di grouting dan reforming dengan menggunakan material Non Shrink Repair Mortar
- Berhentikan sementara dan kuras WTP untuk dilakukan perbaikan secara menyeluruh
- Bersihkan dan buang lapisan waterproofing exsisting dalam hal ini membrane bakar yang tidak sesuai dengan peruntukannya
- Lapisi sisi dalam permukaan beton WTP dengan material waterproof berbahan dasar epoxy resin, dapat menggunakan Epoxy Resin (Protective Coating) atau FRP (fibre reinfored plastic)
- laksanakan dengan tahapan dengan benar dimulai dari persiapan lantai kerja, pembersihan, perhatikan sudut, aplikasi material sesuai prosedur, dll, sehingga kemudian WTP dapat digunakan kembali dalam jangka waktu lama
Lalu apakah langkah kerja tersebut dilaksanakan dan disetujui oleh pemberi tugas ??
Pada dasarnya mereka sangat setuju dan menginginkan hal tersebut dilakukan namun seperti biasanya pada kasus pemeliharaan bahwa metode tersebut tersandung pada anggaran dan sulitnya pengalihan pembuangan limbah sementara, dengan kata lain bahwa aktifitas WTP tidak dapat dihentikan.
Apa yang dilakukan kemudian ??
Perbaiki beton bocor pada titik kebocoran tertentu saja …….
Atas dasar keputusan tersebut kami lakukan pekerjaan perbaikan beton yang mengalami bocor pada WTP tersebut.
Mengingat kebocoran besar terdapat pada beton keropos maka metode yang dipakai adalah grouting reforming dan umumnya sering disebut dengan istilah INJEKSI BETON, namun apapun istilahnya kasus ini masuk kedalam kelompok pekerjaan GROUTING.
Material yang digunakan pada kasus ini adalah sebagai berikut :
- Semen / Portland Cement
- Agregat halus (silica sand)
- Expanding Agent ( CEBEX 100 ex FOSROC) untuk menciptakan sifat dan reaksi mengembang pada mixture semen
- Accelerator (Quicksocrete HP ex FOSROC) untuk mempercepat setting mixture semen bahkan pada kondisi basah.
Opsi lain yang dapat digunakan agar lebih mudah adalah Prepacked Non Shrink Grout (Conbextra GP ex Fosroc atau Sikagrout 215 ex Sika dan lain2 yang setara + Accelerator)
Alat Kerja yang digunakan pada kasus ini adalah sebagai berikut :
- Kompresor angin, sebagai alat bantu dorong material masuk kedalam beton
- Tabung Grouting, sebagai penampung mixture grouting
- Selang konektor, sebagai pintu masuk mixture material kedalam beton
- Alat kerja lainnya.
Secara sederhana, langkah kerjanya adalah sebagai berikut :
- Bobok / Chipping beton yang terdapat kebocoran
- Posisikan selang / nozzle pada lokasi target, dan apabila terdapat air mengalir pada area tersebut selang ini sebagai pengalihan kebocoran sementara.
- Tutup celah menggunakan cement paste diantara selang untuk mempertahankan posisi dan menghindari kebocoran pada saat mixture grouting dipompakan.
- Siapkan mixture grouting dan masukan kedalam tabung lalu tutup rapat.
- Sambung selang dari tabung ke selang yang telah berada pada posisi beton
- Alirkan udara dari kompresor kedalam tabung agar material terpompa kedalam beton
- Pada kondisi tekanan telah penuh dan aliran mixture grouting berhenti mengalir dalam selang, katup ditutup dan koneksi selang dilepas dan selang yang berada pada beton ditekuk untuk menghindari material yang masuk berbalik keluar
- Setelah kering dan mengeras selang dipotong dan diratakan kembali.
- “catatan : selang karet pada kasus ini digunakan dengan pertimbangan bahwa tidak diperlukan tekanan tinggi dalam kasus ini, mengingat tingkat keropos cukup besar, tekanan air kecil dan posisi kerja tidak lebih dari 3 meter.
Berikut photo dokumentasi :
