Gedung atau bangunan yang belum di pasang sistem proteksi kebakaran pasif untuk perlindungan dari bahaya pernyebaran api akibat kebakaran, sebaiknya mulailah memasang firestop untuk perlindungan jiwa dan investasi bangunan Anda. Artikel ini akan menjelaskan Proyek Pemasangan Fire Stop Apartemen, Metode Kerja Pemasangan Firestop Mortar Pada Shaft, dan Manajemen Firestop System.
Firestop system ini berbeda dengan firefighter (petugas pemadam kebakaran) yang bertugas untuk memadamkan api menggunakan air yang di semprotkan pada area kebakaran. Fire stop system ini tergolong dalam sistem penanggulangan kebakaran pasif dengan pengelolaan terhadap rambatan api yang umumnya terjadi pada celah lubang penetrasi instalasi bangunan pada gedung.
Baca juga: Sistem Firestop Mortar Untuk Gedung
Proyek Pemasangan Fire Stop Apartemen Jenis Mortar
Proyek pemasangan firestop kali ini berlokasi di daerah jakarta Selatan, tepatnya di Apartement Kusuma Chandra. Pada lokasi area tersebut, belum adanya perlindungan pada shaft antar lantai terhadap bahaya penyebaran api jika terjadi kebakaran.
Area kerja yang sempit dengan total volume area 70,94 m2 ini membuat kami harus ekstra hati-hati agar tidak menimbulkan kerusakan terhadap instalasi pipa atau kabel yang ada. Sehingga waktu pelaksanaan kerja pada proyek ini adalah 13 hari dengan hasil maksimal.
Penggunaan material pada proyek ini adalah Firestop Mortar IPILITE C050. Material ini dapat menghentikan laju penyebaran api kebakaran yang dapat menjalar melalui lubang shaft. Selain itu, karakter material ini terhadap ketahanan api (fire rating) minimal sampai dengan 3 jam (tergantung juga pada ketebalan substrat). Firestop mortar ini juga tidak mudah retak dan memiliki daya rekat sangat baik.
Lihat : Harga Pasang Firestop oleh PT. Niaga Artha Chemcons
Bagaimana Metode Kerja Pemasangan Firestop Mortar Pada Shaft?
Berikut metode kerja pemasangan firestop mortar pada shaft:
- Memasang dudukan Glass Reinforced Concrete (GRC)
Glass Reinforced Concrete (GRC) adalah material campuran yang terbuat dari beton dan serat kaca. Dimana serat kacanya berdaya tahan tinggi dan tahan alkali dan dikombinasikan bersama campuran semen seperti beton dan sebagainya. Media yang akan dipasang adalah besi Ø8 diberi anti korosi/karat, kemudian dibor dengan diameter bor 8-10 milimeter (mm) dan kedalaman sekitar 5-10 centimeter (cm). Ujung besi begel di masukkan ke dalam lubang bor. Jarak antar begel di sesuaikan dengan kebutuhan sekitar 30-33 centimeter (cm). - Memasang Glass Reinforced Concrete (GRC)
Glass Reinforced Concrete (GRC) diaplikasikan setelah dipotong, dibentuk, dan disesuaikan dengan kondisi lubang shaft yang ada. Potong Glass Reinforced Concrete (GRC) dengan ukuran dan bentuk telah sesuai dengan kondisi lubang shaft, kemudian dipasang dan dirapikan. - Pemasangan Rockwool
Pemasangan rockwool hampir sama dengan pemasangan Glass Reinforced Concrete (GRC), yaitu dipotong atau dibentuk sesuai kondisi lubang shaft. - Aplikasi Firestop Mortar
Aplikasi di lakukan dengan cara material di tuang di atas rockwool, kemudian setelah di campur dengan air lalu di aduk rata sampai homogen.
Lihat juga: Firestop Coating Pada Gedung Perkantoran
Bagaimana Manajemen Firestop System?
Berikut hal wajib di perhatikan dalam manajemen firestop system:
- Paham Konsep Kompartemenisasi
Konsep kompartemenisasi adalah upaya pencegahan terhadap menjalarnya api kebakaran dalam suatu ruangan yang di sesuaikan dengan kondisi bangunan gedung. Kompartemenisasi ini juga bertujuan supaya kebakaran yang terjadi dalam satu ruangan teralokasi dengan baik dan tidak menjalar ke ruang atau bahkan lantai lainnya. Umumnya pencegahan tersebut di lakukan dengan material proteksi kebakaran yang memiliki ketahanan terhadap api dan panas dalam waktu minimal 2 jam.
- Prioritaskan area yang penting
Area ruang gedung yang berisiko tinggi jika terjadi kebakaran harus menjadi prioritas pengaplikasian sistem proteksi kebakaran. Seperti halnya pada pada bagian-bagian yang menghubungkan antar lantai ataupun juga cerobong antar lantai.
Berikut area atau bagian utama yang harus di aplikasikan sistem proteksi kebakaran:
- Shaft kabel
- Jalur Ducting
- Main control room
- Electrical room
- Panel room
- Database center
- Ruang Arsip
- Dan area lainnya
- Perhatikan Jalur Bukaan
Daerah yang paling rawan terhadap penyebaran api, asap, dan panas ketika terjadi kebakaran pada gedung adalah jalur bukaan. Maka dari itu, jalur bukaan terutama yang menghubungkan antar ruangan dan lantai tersebut perlu penanggulangan cukup serius dengan sistem proteksi kebakaran agar dapat mencegah api, asap dan panas merambat.
- Mengefisiensikan Jalur Bukaan Yang Besar
Sebagai upaya menghemat pemakaian material firestop untuk sistem proteksi kebakaran, pemilik gedung dapat melakukan penutupan atau perkecil jalur bukaan yang cukup besar dengan mortar.
- Pengaplikasian Firestop
Berikut beberapa hal yang harus di perhatikan dalam pengaplikasian firestop sebagai sistem proteksi kebakaran pasif:
- Memperhatikan jenis bukaan vertikal
- Memperhatikan pemilihan material firestop agar sesuai dengan kondisi bangunan gedung, luasan bukaan, serta karakteristik bukaan
- Memastikan bahwa metode pengaplikasiannya sesuai dengan standar operasional prosedur
Untuk hubungi kami langsung terkait Fire Stop Apartemen silahkan KLIK DISINI. Atau email ke sales@ptnac.com