Bencana alam seperti gempa bumi dan angin puting beliung mengakibatkan rumah rusak sehingga perlu pembangunan rumah kembali. Pada pembangunan rumah kembali pelu mempertimbangkan dan memikirkan berbagai hal penting. Salah satunya adalah dengan membangun bangunan rumah yang memiliki struktur yang tahan gempa dan puting beliung. Selain itu, faktor penyebab besar kerusakan ialah karena tidak terpenuhinya standar bangunan dari gempa bumi dan bencana alam lainnya.
Bagaimana Panduan Mendirikan Bangunan Tahan Terhadap Gempa ?
Berikut di bawah ini beberapa panduan dalam mendirikan bangunan rumah agar tahan terhadap gempa bumi dan puting beliung :
- Struktur Utama, terdapat beberapa persyaratan yang perlu di penuhi seperti :
- Minimum ukuran pondasi : Jika cukup keras keadaan tanahnya, maka pondasi batu bisa di bentuk dengan ukuran lebar atas minimal 30 cm, lalu lebar bawah minimal 60 cm dan minimal ketinggian 60 cm.
- Balok pengikat atau slof : Untuk ukuran baloknya ialah 15 x 20 cm tulangan utama 10 mm, tulangan begel 8 mm, jarak tulangan begel 15 cm, dan tebal selimut beton 15 cm
- Spesifikasi Kolom Ukuran kolom : 15 x 15cm, tulangan utama baja 10mm, tulangan begel baja 8 mm, Jarak antar begel: 15 sentimeter Tebal selimut beton dari sisi terluar: 15mm.
- Balok Pengikat/Ring
- Struktur Atap, terdapat pula beberapa syarat dan ketentuan misalnya :
- Bingkai ampig : berasal dari struktur beton bertulang, dengan ukuran 15 x 12 cm.
- Ampig berasal dari susunan bata dengan komposisi adukan 1 semen : 4 pasir, dan di plester.
- Di bagian gunung gunung atau ampig yang terbentuk dari pasangan bata yang di plester. Ukuran Tulangan utama yaitu 10 mm, begel 8 mm, tebal selimut beton 1 cm
- Bahan ringan seperti papan dan Glassfiber Reinforced Cement (GRC) disarankan untuk meminimalisir dampak jika ampig roboh.
- Standar Dinding
- Diameter angkur 10mm, di pasang dengan panjang 40 cm setiap 6 lapis bata.
- Dinding di plester dengan perbandingan campuran 1 semen : 4 pasir dengan tebal 2 cm
- Luas area tembok maksimum 9 m²
- Jarak antar kolom maksimum 3 m
- Standar Pengecoran
- Pengecoran Beton. Pengecoran kolam di lakukan tiap 1m, perlu di pastikan bekisting atau cetakan benar-benar rapat dan kuat. Setelah 3 hari Bekisting bisa juga di lepas. Ketika proses pengecoran, agar tidak celah beton di mampatkan dengan tulangan atau bambu.
- Pengecoran Balok. Di atas dinding bekisting di rangkai tulangan. selain itu, pada balok gantung agar kokoh wajib diberi penyangga. Setelah 3 hari bekisting pada balik yang menempel di dinding dapat di lepas. Namun, untuk balok gantung baru dapat dicopot setelah 14 hari.
Hal Penting Untuk Campuran Bahan Bangunan
Selain itu, beberapa hal penting untuk campuran bahan bangunan juga harus sesuai dengan standar :
- Campuran beton : Terdapat 2 ember pasir, 1 ember semen, 3 ember kerikil, dan setengah ember air. Selain itu perlu diperhatikan ukuran kerikil dengan ukuran maksimum 2 mm. Dengan gradasi yang baik, gunakan selalu semen tipe 1, penambahan air juga dilakukan sedikit demi sedikit, serta disesuaikan agar beton dalam keadaan tidak terlalu kental dan tidak encer
- Mortar : 4 ember pasir, 1 ember semen serta air secukupnya
- Pondasi : berasal dari batu kali atau batu kerikil yang keras.
- Penggunaan kayu wajib mempunyai kualitas yang baik, berwarna gelap, keras, lurus dan tidak ada keretakan.
Siapa Jasa Kontraktor Proyek Pembangunan Rumah dan Bangunan ?
PT Niaga Artha Chemcons merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang general kontraktor khususnya sebagai jasa kontraktor pembangunan rumah dan bangunan. Di samping itu, kami mempunyai tenaga profesional dan berpengalaman pada bidangnya. Kemudian kami menyediakan kualitas jasa dan material yang terbaik untuk klien kami.
Jika ingin menggunakan jasa kontraktor pembangunan rumah dan bangunan kami, silahkan KLIK DI SINI atau dapat melalui email ke sales@ptnac.com.